Penjelasan Monitor

SEGALA PENJELASAN MENGENAI MONITOR
==================================
I. PEMBAGIAN MONITOR BERDASARKAN JENIS
Pada dasarnya monitor terbagi 3 kelompok yaitu :

1. Monitor Digital
2. Monitor Analog
3. Monitor Multiscanning

1. MONITOR DIGITAL
Monitor digital adalah monitor yang menggunakan sinyal digital dalam
pengiriman data dari video card ke monitor. Sinyal digital ini adalah
sinyal yang diwakili oleh data 0 dan 1. Yang termasuk monitor jenis
ini adalah monitor Monochrome Display Adapter (MDA), Color Graphic
Adapter (CGA) dan Enhanced Graphic Adapter (EGA). Monitor monochrome
mendukung hanya modus 7 (teks 80x25). Ukuran characternya 9x14, jumlah
scan line 350 baris dan nomor portnya 3B0 Hex sampai 3BB Hex. Monitor
CGA diperkenalkan tahun 1981 (IBM PC) mendukung modus grafik 4 warna
dan modus teks 16 warna. Jumlah scan line 200 baris, ukuran character-
nya 8x8, dan nomor portnya 3D0 hex sampai 3DF Hex. Modus layar yang
didukung CGA sebagai berikut :

======================================================================
Modus | Jenis | Resolusi | Warna
===========|=================|=====================|==================
0 H | Teks | 40x25 | 16
1 H | Teks | 40x25 | 16
2 H | Teks | 80x25 | 16
3 H | Teks | 80x25 | 16
4 H | Grafik | 320x200 | 4
5 H | Grafik | 320x200 | 4
6 H | Grafik | 640x200 | 2
======================================================================

Monitor EGA memiliki resolusi maksimum 640x480 dengan 2 warna.
Memiliki nomor port 3C0 Hex sampai 3CF Hex dan jumlah scan line 350
baris sehingga dapat menampilkan character dalam ukuran 8x14. Modus
yang didukung EGA sebagai berikut :

======================================================================
Modus | Jenis | Resolusi | Warna
===========|=================|=====================|==================
0 H | Teks | 40x25 | 16
1 H | Teks | 40x25 | 16
2 H | Teks | 80x25 | 16
3 H | Teks | 80x25 | 16
4 H | Grafik | 320x200 | 4
5 H | Grafik | 320x200 | 4
6 H | Grafik | 640x200 | 2
D H | Grafik | 320x200 | 16
E H | Grafik | 640x200 | 16
F H | Grafik | 640x350 | 2
10 H | Grafik | 640x350 | 16
11 H | Grafik | 640x480 | 2
======================================================================

2. MONITOR ANALOG
Monitor analog adalah monitor yang menggunakan sinyal analog dalam
pengiriman datanya. Sinyal analog adalah sinyal yang dapat berisi
sembarang nilai antara nilai maksimum dan minimum. Contoh monitor
analog adalah Video graphic Array Adapter (VGA) yang dikenalkan pada
IBM PS/2. Nomor portnya sama dengan EGA, scan line 400 baris sehingga
dapat membentuk ukuran character 9x16. Resolusi maksimum adalah
640x480 dengan 16 warna. Modus yang didukung VGA sebagai berikut :

======================================================================
Modus | Jenis | Resolusi | Warna
===========|=================|=====================|==================
0 H | Teks | 40x25 | 16
1 H | Teks | 40x25 | 16
2 H | Teks | 80x25 | 16
3 H | Teks | 80x25 | 16
4 H | Grafik | 320x200 | 4
5 H | Grafik | 320x200 | 4
6 H | Grafik | 640x200 | 2
D H | Grafik | 320x200 | 16
E H | Grafik | 640x200 | 16
F H | Grafik | 640x350 | 2
10 H | Grafik | 640x350 | 16
11 H | Grafik | 640x480 | 2
12 H | Grafik | 640x480 | 16
13 H | Grafik | 640x200 | 256
======================================================================

3. MONITOR MULTISCANNING
Monitor multiscanning adalah monitor yang dapat menerima dua bentuk
sinyal, digital ataupun analog.
Monitor ini menggabungkan kemampuan yang dimiliki monitor analog dan
monitor digital, sehingga dapat dipasangkan dengan video card yang
bermacam-macam. Mendukung modus Super VGA, modus yang lebih tinggi
dari modus yang dimiliki VGA.

II. PEMBAGIAN MONITOR BERDASARKAN TEKNOLOGI
Berdasarkan teknologinya, monitor dapat dibagi atas :

1. Monitor Super VGA
2. Monitor Radiasi Rendah (Low Radiation)
3. Monitor Hemat Energi (Green Monitor)
4. Monitor Multi Fungsi

1. MONITOR SUPER VGA
Monitor Super VGA lebih baik dari VGA, memiliki dot pitch lebih kecil
dari VGA dan mendukung resolusi yang lebih tinggi. Tidak ada standar
untuk monitor Super VGA sehingga tidak jarang dijumpai 2 monitor Super
VGA yang tidak sama resolusinya. Beberapa modus yang umum sebagai
berikut :

======================================================================
Jenis | Resolusi | Warna
===================|==========================|=======================
Grafik | 640x400 | 256
Grafik | 640x400 | 64 K
Grafik | 640x400 | 16 M
Grafik | 640x480 | 256
Grafik | 640x480 | 64 K
Grafik | 640x480 | 16 M
Grafik | 800x600 | 16
Grafik | 800x600 | 256
Grafik | 800x600 | 64 K
Grafik | 800x600 | 16 M
Grafik | 1024x768 | 2
Grafik | 1024x768 | 4
Grafik | 1024x768 | 16
Grafik | 1024x768 | 256
Grafik | 1024x768 | 64 K
Grafik | 1280x1024 | 2
Grafik | 1280x1024 | 4
Grafik | 1280x1024 | 16
Grafik | 1280x1024 | 256
======================================================================

Tidak standarnya monitor Super VGA diikuti oleh tidak standarnya video
card yang mendukung Super VGA, seperti : TSeng ET-4000, Trident, Oak
Technology dan lain-lain. Masing-masing card mempunyai nomor modus
tersendiri dan tidak seragam seperti halnya modus monochrome hingga
VGA. Untuk mengatasi hal ini maka dibuatlah standar VESA (Video
Electronic Standards Association).

2. MONITOR LOW RADIATION
Tidak semua elektron yang ditembakkan tabung monitor dapat diserap
oleh lapisan phospor yang terdapat pada monitor tersebut. Sebagian ada
yang berhasil lolos keluar dari monitor. Elektron yang keluar tersebut
membangkitkan medan magnet disekitar bagian depan monitor. Hal ini
berbahaya bagi kesehatan mata. Disamping umumnya jarak monitor dengan
mata kurang dari 1 meter. Untuk mencegah hal ini, dibuat monitor de-
ngan daya magnetisasi yang kecil. Beberapa contoh monitor low ra-
diation adalah SPC CM-1200V, SamSung Syncmaster 3, Philips 4CM2799.

3. GREEN MONITOR
Green monitor adalah monitor yang memiliki sifat-sifat hemat energi
pemakaian listrik dan memakai bahan-bahan yang dapat didaur ulang.
Monitor demikian dirancang dengan memakai komponen hemat listrik dan
memiliki kemampuan untuk auto-off, yang dapat mati sendiri jika sete-
lah beberapa saat tidak digunakan. Bahan-bahan yang digunakan membuat
monitornya menggunakan bahan yang dapat didaur ulang, terutama bahan
dari plastik.

4. MONITOR MULTI FUNGSI
Monitor multi fungsi adalah monitor yang dapat digunakan untuk tujuan
lain, selain untuk menampilkan output dari komputer, misalnya monitor
yang dapat berfungsi juga sebagai televisi, penayangan video dan lain-
lain. Dewasa ini monitor demikian banyak digunakan untuk multimedia
dimana sebuah komputer dapat dihubungkan dengan berbagai macam per-
alatan lain seperti pengolah data, teks, grafik,animasi, audio dan
video, CD player, sound card, laser disc dan lain-lain.

III. PEMBAGIAN MONITOR BERDASARKAN ADAPTER VIDEO
Perkembangan adapter video mulai dari yang pertama monitor monochrome
dan berlanjut dengan diciptakan adapter video untuk monitor XVGD
(Extended Video Graphics Display) hingga kini mengalami beberapa ta-
hapan sebagai berikut :

1. Monochrome Display Adapter (MDA)
MDA merupakan suatu adapter video untuk jenis 1 warna (biasanya hijau)
dan hanya mempunyai resolusi 80 kolom x 25 baris saja, dan hanya dapat
mengolah data teks tidak dapat mengolah grafik. Di peta memori kompu-
ter PC, memori MDA terletak pada segmen B000 Hex, sebesar 4 KB.

2. Color Graphics Adapter (CGA)
CGA dikembangkan sejak tahun 1981. CGA mendukung modus grafik dan
dapat menampilkan warna, baik pada modus teks ataupun modus grafik.
Resolusi tertinggi 640x200 baris. Di peta memori komputer PC, memori
CGA terletak pada segmen B800 Hex, sebesar 16 KB.

3. Hercules Graphics Card (HGC)
HGC merupakan adapter video untuk jenis monitor monochrome. Adapter
ini merupakan penyempurnaan MDA, karena dapat menampilkan grafik. HGC
dirancang oleh Van Suwannukul dari Hercules Computer Technology.
Resolusi tertinggi adalah 720x348 pixel. Di peta memori komputer PC,
letak memori HGC sama dengan untuk MDA.

4. Enhanced Graphic Adapter (EGA)
EGA merupakan pengembangan dari CGA dengan resolusi dan tata warna
yang lebih baik. Awalnya card EGA IBM memiliki memori 64 KB, kemudian
diperluas menjadi 128 KB dan terakhir menjadi 256 KB. Jadi ada 3 macam
adapter card EGA. Resolusi tertinggi yang dapat ditampikan adalah
640x350 pixel. Di peta memori komputer PC, memori EGA terletak pada
segmen A000 Hex.

5. Professional Graphics Adapter (PGA)
Pada saat yang sama dikeluarkan EGA, IBM memperkenalkan PGA. PGA
memiliki kemampuan untuk menampilkan grafik 3 dimensi. Adapter ini
dapat menjalankan 60 bingkai animasi per detik. Resolusi maksimumnya
adalah 640x480 pixel. PGA merupakan adapter khusus untuk aplikasi
CAD/CAM. Selanjutnya PGA tidak diproduksi karena harganya mahal dan
tergolong lambat.

6. Multi Color Graphics Array (MCGA)
MCGA merupakan adapter video untuk komputer PS/2 model 25 dan 30. Pada
resolusi 320x200 pixel, warna yang dapat ditampilkan adalah 256 warna
dari 262.144 palet warna yang tersedia.

7. Video Graphics Array (VGA)
VGA dikenalkan tahun 1987, dan sekarang menjadi standar monitor. Awal-
nya VGA dibuat untuk komputer PS/2, tetapi dalam perkembangan selan-
jutnya dapat digunakan pada komputer PC/XT dan PC/AT. Resolusi maksi-
mumnya adalah 720x400 pixel dalam 2 warna sedangkan pada resolusi
640x480 pixel dapat ditampilkan 256 warna.

8. 8514 Display Adapter
Adapter ini dibuat untuk PS/2 dan mempunyai resolusi yang lebih tinggi
dari VGA, dapat menampilkan 256 warna pada resolusi maksimum 1024x768
pixel pada modus grafik, sedangkan pada modus teks dapat ditampilkan
146 kolom x 51 baris.

9. Super video Graphics Array (SVGA)
SVGA pada dasarnya sama dengan 8514, tetapi SVGA biasa disebut pada
adapter non IBM. SVGA dapat digunakan pada PC/XT/AT, bukan untuk PS/2.
Resolusi maksimum SVGA yang umum adalah 1024x768 pixel dengan 256
warna.

10. Extended Graphics Adapter (XGA)
XGA merupakan adapter keluaran terakhir yang memiliki resolusi yang
paling tinggi (lebih dari 1024x768 pixel).

IV. RESOLUSI DAN DOT PITCH
Resolusi adalah ukuran yang menyatakan jumlah pixel yang dapat ditam-
pilkan di layar. Semakin tinggi resolusi suatu monitor akan semakin
halus pula gambar yang ditampilkannya.
Dot pitch adalah jarak antara 2 kesatuan phospor merah-hijau-biru,
atau jarak antara 1 titik pixel dengan titik pixel lainnya. Dot pitch
ditentukan dalam ukuran seperseratus milimeter. Dot pitch yang ideal
untuk setiap resolusi sebagai berikut :

======================================================================
| | Resolusi (Horisontal x Vertikal)
Ukuran | Lebar |===========================================
Monitor | Citra | 600x480 ³ 800x600 ³ 1024x768 ³ 1280x1024
(Inchi) | (mm) |===========================================
| | Dot Pitch (mm)
===========|==============|=========|=========|==========|============
14 | 265 | 0,35 | 0,28 | 0,22 | 0,18
15 | 284 | 0,38 | 0,30 | 0,24 | 0,19
17 | 322 | 0,43 | 0,34 | 0,27 | 0,22
20 | 379 | 0,50 | 0,40 | 0,31 | 0,25
======================================================================

Tabel diatas berlaku untuk monitor VGA atau SVGA. Untuk monitor CGA,
dot pitch-nya 0,43 mm.

V. VERTICAL SCAN RATE (REFRESH RATE) & HORIZONTAL SCAN RATE
Refresh rate merupakan satuan berapa banyak sinaran/pancaran elektron
kembali memulai dari posisi awalnya dari kiri atas monitor tiap detik.
Standar refresh rate monitor VESA sebagai berikut :

======================================================================
Resolusi | Vertical Scan Rate (Refresh Rate)
======================|===============================================
640x480 | 72 Hz
800x600 | 72 Hz
1024x768 | 70 Hz
======================================================================

Refresh rate mempunyai 2 macam jenis, yaitu Interlaced dan Non Inter-
laced. Pada sistem Interlaced, proses scanning akan dilakukan dalam 2
kali lewatan, baris ganjil dulu kemudian baris genap. Sedangkan pada
sistem Non Interlaced, proses scanning dilakukan dalam sekali lewatan
saja, baris ganjil, baris genap, baris ganjil dan seterusnya. Pada
umumnya sistem Interlaced akan menghasilkan cukup banyak flicker dan
biasanya diterapkan pada monitor yang lebih murah pada resolusi
1024x768. Flicker adalah suatu proses yang terjadi dimana jika frek-
wensi penembakan elektron terlalu sedikit, maka ketika penembakan
berikutnya tiba, bayangan sinar yang sebelumnya masih belum hilang
secara sempurna sehingga diperoleh efek berkedip.
Horizontal Scan Rate dihitung dengan cara mengalikan jumlah baris per
layar dengan besarnya refresh rate. Misal : sebuah monitor dengan re-
solusi 640x480 dengan refresh rate 60 Hz, maka diperlukan 28.800 scan
per detik. Disamping itu ada waktu yang hilang saat antara scanning
berhenti di suatu baris dan sinaran dihentikan untuk pindah ke baris
berikutnya dan proses dimulai lagi dari awal, besarnya sekitar 10 %.
sehingga secara keseluruhan Horizontal scan rate adalah 28.800 +
(28.800*10%) = 31.700 scan per detik (31,7 KHz). Pada resolusi 800x600
dengan refresh rate 72 Hz, diperlukan monitor yang mampu memberikan
Horizontal scan rate sebesar 47,5 KHz. Pada resolusi 1024x768 dengan
refresh rate 72 Hz, Horizontal scan rate yang diperlukan 59 KHz.

VI. TEKNOLOGI CHIP MONITOR
Pada saat ini, adapter video menggunakan 3 jenis chip yaitu :

1. Frame Buffer
2. Fixed Function Accelerator
3. Programmable Coprocessor

1. FRAME BUFFER
Frame buffer merupakan rancangan chip yang paling tua dan sederhana.
Memerlukan bantuan CPU untuk menghitung data untuk tiap pixel di layar
dan yang akan dikirim pada adapter videonya. Biasanya frame buffer
digunakan untuk aplikasi-aplikasi DOS.

2. FIXED FUNCTION ACCELERATOR
Adapter video yang menggunakan teknologi ini lebih cepat dari pada
frame buffer. Teknologi ini tidak melibatkan CPU dalam penanganan dan
pengolahan video, sehingga waktu yang diperlukan untuk transfer data
dari CPU ke adapter video menjadi lebih singkat. Biasanya digunakan
bersama dengan program drivernya. Chip accelerator cocok digunakan
untuk aplikasi-aplikasi Windows.

3. COPROCESSOR
Adapter video yang menggunakan teknologi ini adalah yang paling flek-
sibel karena chip yang digunakan dapat dikendalikan dan diprogram me-
lalui program drivernya, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan
software tertentu. Cocok jika digunakan untuk program aplikasi grafik
seperti CAD.

VII. TEKNOLOGI RAM MONITOR
Adapter video yang menggunakan DRAM lebih murah daripada yang meng-
gunakan VRAM, karena DRAM menggunakan sistem penyaluran data satu
demi satu, yaitu data I/O port, baik dalam mengirim/menerima data dari
CPU dan juga dalam menerima data dari adapter video. Karena hanya 1
port yang digunakan, kerja DRAM menjadi lambat.
VRAM bekerja secara simultan, menggunakan 2 saluran data sekaligus (2
port) yaitu Random Access port dan Serial Read port. Masing-masing
mempunyai tugas sendiri. Random access port bertugas menangani lintas
data antara memori dan CPU, sedang serial read port bertugas menangani
lintas data antara adapter video dengan monitor. Kinerja VRAM akan
memberikan pengaruh besar apabila digunakan untuk beban video resolusi
tinggi (640x480 pixel dengan 64 k warna atau 16 M warna dan pada
1024x768 pixel dengan 16 warna atau 256 warna).

VIII. TEKNOLOGI BUS
Pada saat ini terdapat beberapa jenis standar bus yaitu : ISA, EISA,
Micro Channel dan VL-Bus (Local Bus). VL-Bus lebih cepat dari ISA
atau EISA karena VL-Bus mengambil jalan pintas dalam proses pengolahan
sinyal yang akan dikirimkan ke layar monitor, dengan jalan mengambil
langsung dari memori (tidak melewati jalur bus yang biasa). Sehingga
proses terjadinya tampilan di layar akan secepat proses yang terjadi
di memori. VL-Bus, EISA dan Micro Channel beroperasi pada lebar data
32 Bit. Micro Channel dan EISA memiliki siklus clock 8-10 MHz sedang-
kan VL-Bus pada 40 MHz. Bus ISA memiliki lebar data 16 Bit dan ber-
operasi pada siklus clock 8,33 MHz.

Berdasarkan teknologi tersebut diatas, dapat diberikan contoh monitor
yang menggunakan teknologi tersebut antara lain :

Cirrus Logic GD5422 menggunakan teknologi frame buffer dan ISA bus.
TSeng ET-4000/W32 menggunakan teknologi accelerator dan VL-Bus.
Texas Instrument TI TMS34020 menggunakan teknologi programmable
coprocessor.
Weitek Corporation Weitek-Power-9000 menggunakan teknologi accelerator
dan VL-Bus.
Western Digital WD-90C31-LR.
ATI Mach 32.

IX. PEMROGRAMAN
Berbeda dengan MDA, CGA, EGA atau VGA, pemrograman pada SVGA tergan-
tung pada masing-masing card produksi suatu perusahaan karena tidak
ada modus yang standar. Pemrograman pada SVGA dapat dilakukan melalui
pemrograman register (pemrograman langsung) atau melalui pemrograman
dengan ROM BIOS.

1. PEMROGRAMAN REGISTER
Pemrograman register mengacu pada port perangkat keras adapter. Port
ini berlainan untuk setiap jenis adapter. Berikut ini adalah nomor
port tiap adapter beserta fungsi registernya :

======================================================================
Nomor Port | Jenis | Kegunaan Register
=================|=================|==================================
3B0 H / 3D0 H | MDA / CGA | CRT Controller Registers
3B1 H / 3D1 H | MDA / CGA | CRT Controller Registers
3B2 H / 3D2 H | MDA / CGA | Undocumented
3B3 H / 3D3 H | MDA / CGA | Undocumented
3B4 H / 3D4 H | MDA/CGA/EGA/VGA | CRT Controller Index Register
3B5 H / 3D5 H | MDA/CGA/EGA/VGA | CRT Controller Data Register
3B6 H / 3D6 H | MDA / CGA | Undocumented
3B7 H / 3D7 H | MDA / CGA | Undocumented
3B8 H / 3D8 H | MDA / CGA | Mode Control Register
3B9 H / 3D9 H | MDA / CGA | Color Select Register
3BA H / 3DA H | MDA/CGA/EGA/VGA | Input Status Register 0
3BB H / 3DB H | MDA/CGA/EGA/VGA | Clear Light Pen Latch
3BC H / 3DC H | MDA/CGA/EGA/VGA | Preset Light Pen Latch
3DD H | CGA | Undocumented
3DE H | CGA | Undocumented
3DF H | CGA | Undocumented
3C0 H | EGA / VGA | Attribute Controller
3C1 H | EGA / VGA | Attribute Controller
3C2 H | EGA / VGA | Input Status Register 1
3C3 H | VGA | VGA Enable
3C4 H | EGA / VGA | Sequencer
3C5 H | EGA / VGA | Sequencer
3C6 H | EGA / VGA | VGA Video DAC
3C7 H | EGA / VGA | VGA Video DAC
3C8 H | EGA / VGA | VGA Video DAC
3C9 H | EGA / VGA | VGA Video DAC
3CA H | EGA / VGA | Graphics Controller
3CB H | EGA / VGA | Undocumented
3CC H | EGA / VGA | Graphics Controller
3CD H | EGA / VGA | Undocumented
3CE H | EGA / VGA | Graphics Controller
3CF H | EGA / VGA | Graphics Controller
======================================================================

* PORT 3D4 H & 3D5 H
CRT Controller pada CGA, chip 6845 memiliki 19 register internal yang
dapat diakses. 1 register digunakan sebagai register index terhadap ke
18 register lain. register index ini bersifat read only dan ditulis
pada port 3D4 H. Berikut ini fungsi dan kegunaan register lainnya :

======================================================================
Index | No. Reg. | Jenis | Satuan | I/O | 40x25 | 80x25 | Grafik
======|==========|=============|========|=====|=======|=======|=======
0 | R0 | Horisontal | Char | W-O | 38 | 71 | 38
| | total | | | | |
1 | R1 | Horisontal | Char | W-O | 28 | 50 | 28
| | didisplay | | | | |
2 | R2 | Posisi sync.| Char | W-O | 2D | 5A | 2D
| | horisontal | | | | |
3 | R3 | Lebar sync. | Char | W-O | 0A | 0A | 0A
| | horisontal | | | | |
4 | R4 | Vertikal | Char | W-O | 1F | 1F | 1F
| | total | Baris | | | |
5 | R5 | Vertikal to-| Scan | W-O | 06 | 06 | 06
| | tal adjust | Line | | | |
6 | R6 | Vertikal | Char | W-O | 19 | 19 | 64
| | didisplay | Baris | | | |
7 | R7 | Posisi sync.| Char | W-O | 1C | 1C | 70
| | vertikal | Baris | | | |
8 | R8 | Modus | - | W-O | 02 | 02 | 02
| | interlace | | | | |
9 | R9 | Alamat scan | Scan | W-O | 07 | 07 | 01
| | line maks. | Line | | | |
A | R10 | Cursor start| Scan | W-O | 06 | 06 | 06
| | | Line | | | |
B | R11 | Cursor end | Scan | W-O | 07 | 07 | 07
| | | Line | | | |
C | R12 | Start addr. | - | W-O | 00 | 00 | 00
| | (Hi) | | | | |
D | R13 | Start addr. | - | W-O | 00 | 00 | 00
| | (Lo) | | | | |
E | R14 | Cursor addr.| - | R-W | XX | XX | XX
| | (Hi) | | | | |
F | R15 | Cursor addr.| - | R-W | XX | XX | XX
| | (Lo) | | | | |
10 | R16 | Light pen | - | R-O | XX | XX | XX
| | (Hi) | | | | |
11 | R17 | Light pen | - | R-O | XX | XX | XX
| | (Lo) | | | | |
======================================================================
Berikut ini tambahan untuk adapter EGA/VGA yang mempunyai CRT con-
troller selain 6845 yaitu :
======================================================================
Index | No. Reg. | Jenis | Satuan | I/O | 80x25
======|==========|=============|========|=====|=======================
12 | ? | Tabel char. | ? | W-O | Vertikal didisplay*
| | | | | (Scan line max)-1-255
14 | ? | Underline | Scan | W-O | 8/14/16
| | location | Line | |
======================================================================
Catatan :
- Nilai register dalam hexadesimal
- W-O = Write Only, R-W = Read Write, R-O = Read Only

* PORT 3D8 H & 3D9 H
Kedua port ini hanya dapat ditulis. Untuk CRT controller 6845 (CGA)
fungsinya sebagai berikut :

- Port 3D8 Hex :
Bit 0 = 80x25 alphanumeric (A/N) mode (set)
40x25 alphanumeric mode (reset)
Bit 1 = 320x200 grafik mode (set)
alphanumeric mode (reset)
Bit 2 = Black/White (B/W) mode (set)
Color mode (reset)
Bit 3 = Jika set, enable sinyal video pada waktu tertentu keti-
ka ganti mode. Sinyal video harus di-disable jika ganti
mode.
Bit 4 = Jika set, pilihan hi-res (640x200) B/W mode.
1 dari 8 warna dapat dipilih.
Bit 5 = Jika set, pilihan background berkedip pada mode A/N,
jika atribut bit tinggi tidak diset, background berin-
tensitas (16 warna), dipilih langsung dari port 3D9 H.
Bit 6 & 7 = Tidak dipakai

|===|===|===|===|===|===|
| 0 | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | Bits
|===|===|===|===|===|===|
| 0 | 0 | 1 | 1 | 0 | 1 | 40x25 - A/N - B/W
| 0 | 0 | 0 | 1 | 0 | 1 | 40x25 - A/N - Color
| 1 | 0 | 1 | 1 | 0 | 1 | 80x25 - A/N - B/W
| 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 1 | 80x25 - A/N - Color
| 0 | 1 | 1 | 1 | 0 | x | 320x200 - Grafik - B/W
| 0 | 1 | 0 | 1 | 0 | x | 320x200 - Grafik - Color
| 0 | 1 | 1 | 1 | 1 | x | 640x200 - Grafik - B/W
|===|===|===|===|===|===|
| | | | | +-> Enable attribut berkedip
| | | | +-----> 640x200 - B/W
| | | +---------> Enable sinyal video
| | +-------------> Pilihan B/W mode
| +-----------------> 320x200 - Grafik
|---------------------> 80x25 - A/N

- Port 3D9 Hex :
Bit 0 = Warna biru untuk - border (40x25 - A/N)
- background (320x200 - Grafik)
- foreground (640x200 - Grafik)
Bit 1 = Warna hijau untuk - idem
Bit 2 = Warna merah untuk - idem
Bit 3 = Intensitas untuk - idem
Bit 4 = Alternate, set intensitas warna pada mode grafik
pilihan warna background mode A/N (16 warna)
Bit 5 = Warna aktif pada mode 320x200 - Grafik
Palet 0 - Cyan-Magenta-White (CMW - Intensitas)
Palet 1 - Red-Green-Brown (RGBr - RGYellow)
Bit 6 & 7 = Tidak dipakai

* PORT 3DA H
Port ini dapat dibaca tulis, berfungsi untuk menetapkan status yang
sedang berlangsung pada monitor. Untuk CRT controller 6845 (CGA)
fungsinya sebagai berikut :

Bit 0 = Display enable
Jika set, menandakan bahwa akses memori regen buffer
dapat berlangsung tanpa mengganggu display.
Bit 1 = Light pen trigger set
Bit 2 = Light pen switch made (status light pen set atau reset)
0 - switch sedang on, 1 - switch sedang off
Bit 3 = Vertikal syncronisasi
Jika set, menandakan bahwa raster dalam mode vertikal
retrace. Waktu yang baik untuk meng-update buffer layar
untuk mencegah flicker (efek salju).
Bit 4 - 7 = Tidak dipakai

* PORT 3C4 H, 3C5 H DAN 3CE H, 3CF H
Port ini digunakan oleh adapter EGA/VGA untuk sequencer enable dan
untuk pengaturan grafik sebagai berikut :

======================================================================
3C4 H | 3C5 H | 3CE H | 3CF H | I/O | Fungsi
======|=======|=======|=======|=====|=================================
2 | 3 | | | W-O | Enable plane 0 & 1 for write
2 | 4 | | | W-O | Map 2 for write
4 | 3 | | | W-O | Sequencer even & odd text
4 | 6 | | | W-O | Map 4 for write
| | 1 | 0 | W-O | Graphic use data
| | 5 | 0 | W-O | Graphics read & write mode
| | 5 | 10 | W-O | Graphics read & write mode
| | 6 | 5 | W-O | Map display buffer to A0000 H
| | 6 | 0A | W-O | Map display buffer to B0000 H
| | 6 | 0E | W-O | Map display buffer to B8000 H
| | 8 | FF | W-O | Graphics enable 8 Bit per write
======================================================================

2. PEMROGRAMAN DENGAN ROM BIOS
Pemrograman dengan ROM BIOS dilakukan dengan pemanggilan INT 10 Hex.
Fungsi 0 INT 10 Hex berfungsi untuk pemilihan modus layar. Berikut ini
adalah modus layar yang didukung MDA, CGA, PCJr, EGA, VGA :

======================================================================
Modus | Jenis | Resolusi | Warna
===========|=================|=====================|==================
0 H | Teks | 40x25 | 16 (B/W)
1 H | Teks | 40x25 | 16
2 H | Teks | 80x25 | 16 (B/W)
3 H | Teks | 80x25 | 16
4 H | Grafik | 320x200 | 4
5 H | Grafik | 320x200 | 4
6 H | Grafik | 640x200 | 2
7 H | Teks | 720x348 | 1 (Mono)
8 H | Grafik | 160x200 | 16 (PCJr)
9 H | Grafik | 320x200 | 16 (PCJr)
A H | Grafik | 640x200 | 4 (PCJr)
B & C H | Digunakan secara internal oleh EGA BIOS
D H | Grafik | 320x200 | 16
E H | Grafik | 640x200 | 16
F H | Grafik | 640x350 | 2
10 H | Grafik | 640x350 | 16
11 H | Grafik | 640x480 | 2
12 H | Grafik | 640x480 | 16
13 H | Grafik | 640x200 | 256
======================================================================

Pada card SVGA, rutin-rutin BIOS VGA telah disempurnakan. Rutin-rutin
ini menggantikan rutin BIOS ROM asli pada komputer PC yaitu INT 10
Hex. Berikut ini akan dijelaskan modus pemrograman untuk 3 jenis card
SVGA yang umum yaitu :

1. TSeng Labs. ET-4000 SVGA card (TSeng)
2. Cirrus Logic CL-GD542X SVGA card (Cirrus)
3. Trident Microsystem TVGA-8900C SVGA card (Trident)

======================================================================
| | | Adapter SVGA
Resolusi/Teks | Warna | Jenis |==========|==========|============
| | | TSeng | Cirrus | Trident
===================|=======|=======|==========|==========|============
1056x352 / 132x44 | 4 | A/N | 18 H | - | -
1188x350 / 132x25 | 4 | A/N | 19 H | - | -
1188x364 / 132x28 | 4 | A/N | 1A H | - | -
1188x350 / 132x25 | 16 | A/N | - | - | 57 H
1188x480 / 132x30 | 16 | A/N | - | - | 58 H
1188x473 / 132x43 | 16 | A/N | - | - | 59 H
1188x480 / 132x60 | 16 | A/N | - | - | 5A H
1056x352 / 132x44 | 16 | A/N | 22 H | - | -
1056x352 / 132x43 | 16 | A/N | - | 54 H | -
1056x350 / 132x25 | 16 | A/N | 23 H | 14 & 55 H| 53 H
1056x364 / 132x28 | 16 | A/N | 24 H | - | -
1056x480 / 132x30 | 16 | A/N | - | - | 54 H
1056x473 / 132x43 | 16 | A/N | - | - | 55 H
1056x480 / 132x60 | 16 | A/N | - | - | 56 H
640x480 / 80x30 | 16 | A/N | - | - | 50 H
640x473 / 80x43 | 16 | A/N | - | - | 51 H
640x480 / 80x60 | 16 | APA | 25 H | - | 52 H
640x480 / 80x60 | 16 | A/N | 26 H | - | -
800x600 / 100x40 | 16 | A/N | 2A H | 58 & 6A H| -
800x600 / 100x75 | 16 | APA | - | - | 5B H
640x350 / 80x25 | 256 | APA | 2D H | - | -
640x400 / 80x25 | 256 | APA | 2E H | - | 5C H
640x480 / 80x30 | 256 | APA | 2F H | 5F H | 5D H
800x600 / 100x37 | 256 | APA | 30 H | 5C H |
800x600 / 100x75 | 256 | APA | - | - | 5E H
640x480 | 32 K | APA | - | 66 H | -
800x600 | 32 K | APA | - | 67 H | -
640x480 | 64 K | APA | - | 64 H | -
800x600 | 64 K | APA | - | 65 H | -
640x480 | 16 M | APA | - | 71 H | -
1024x768 / 96x64 | 16 | APA | - | - | 61 H
1024x768 / 128x48 | 16 | APA | 37 H | 5D H | 5F H
1024x768 / 128x48 | 4 | APA | - | - | 60 H
1024x768 / 128x48 | 256 | APA | 38 H | 60 H | 62 H
1280x1024/ 160x64 | 16 | APA | 3D H | 6C H | -
======================================================================
Catatan :
- A/N = AlphaNumeric (modus teks)
- APA = All Point Addressable (modus grafik)

Berikut ini tambahan untuk adapter SVGA dari TSeng ET-4000, Trident
Impact II, Oak Technology Incorporation OTI-VGA sebagai berikut :

======================================================================
| | | Adapter SVGA
Resolusi/Teks | Warna | Jenis |==========|===========|===========
| | | TSeng |Trident II | OTI-VGA
===================|=======|=======|==========|===========|===========
640x480 / ? | 256 | APA | 2F H | 5D H | 53 H
800x600 / ? | 16 | APA | 29 H | 5B H | 52 H
800x600 / ? | 256 | APA | 30 H | 5E H | 54 H
1024x768 / ? | 16 | APA | 37 H | 5F H | 56 H
======================================================================

3. Video Electronic Standards Association (VESA)
VESA dibuat untuk mengatasi non standar modus pada SVGA. Untuk adapter
SVGA card jenis baru biasanya sudah terdapat ROM VESA, sedangkan untuk
jenis lama dapat menggunakan program driver sesuai vendornya. VESA
driver adalah suatu program emulasi yang akan membuat seolah-olah
adapter card SVGA tersebut compatible VESA. Modus VESA umumnya sama
seperti yang terdapat pada SVGA tetapi nomor modusnya telah dibuat
standar untuk semua ROM atau driver VESA. Beberapa modus VESA adalah
sebagai berikut :

======================================================================
Modus | Jenis | Resolusi | Warna
===========|=================|=====================|==================
0100 H | Grafik | 640x400 | 256
0101 H | Grafik | 640x480 | 256
0102 H | Grafik | 800x600 | 16
0103 H | Grafik | 800x600 | 256
0104 H | Grafik | 1024x768 | 16
0105 H | Grafik | 1024x768 | 256
0106 H | Grafik | 1280x1024 | 16
0107 H | Grafik | 1280x1024 | 256
0108 H | Teks | 80x60 | 16
0109 H | Teks | 132x25 | 16
010A H | Teks | 132x43 | 16
010B H | Teks | 132x50 | 16
010C H | Teks | 132x60 | 16
======================================================================

Untuk menggunakan modus video standar VESA ini digunakan fungsi INT 10
Hex Fungsi 4F Hex. Beberapa Sub Fungsi interupsi VESA ini adalah seba-
gai berikut :

======================================================================
Masukan | Keluaran | Keterangan
=================|===================|================================
AX = 4F00 H | AX = Status | Mendapatkan informasi VESA
ES:DI = Alamat | AL = 4F H (Fungsi |
tabel 256 Byte | didukung) | Ofs Tabel 256 Byte =
| AH = 0 (Sukses) | 0 - 3 = 'VESA'
| AH = 1 (Gagal) | 4 - 5 = Versi VESA
| ES:DI = Tabel 256 | 6 - 9 = Pointer ke OEM string
| Byte | A - D = Reserved
| | E - 11 = Pointer ke supported
| | mode
=================|===================|================================
AX = 4F01 H | AX = Status | Mendapatkan informasi modus
CX = Nomor | ES:DI = Tabel 256 | Super VGA
Modus | Byte |
ES:DI = Alamat | | Ofs Tabel 256 Bytw =
tabel 256 Byte | | 0 - 1 = Attribut Modus
| | 2 - 3 = Attribut Window A & B
| | 4 - 5 = Windows Granularity
| | 6 - 7 = Ukuran Window
| | 8 - B = Segmen Window A & B
| | C - F = Pointer ke fungsi
| | memori display
| | 10 - 11 = Byte per scan line
| | 12 - 15 = Resolusi Horisontal
| | dan Vertikal
| | 16 - 17 = Lebar dan tinggi
| | Character
| | 18 = Jumlah memori planes
| | 19 = Bit per pixel
| | 1A = Jumlah Bank
| | 1B = Model memori
| | 1C = Ukuran Bank
=================|===================|================================
AX = 4F02 H | AX = Status | Mengaktifkan modus Super VGA
BX = Nomor | |
Modus | |
=================|===================|================================
AX = 4F03 H | AX = Status | Mendapatkan modus Super VGA
| BX = Nomor modus |
| yang aktif |
======================================================================

X. REFERENSI :
- Mikrodata - Vol.10 - Seri 6, dikutip 14:54:02 6/8/1995
- Mikrodata - Vol.11 - Seri 9, dikutip 10:39:39 6/8/1995
- Programmer's Guide to EGA/VGA and Super VGA Cards,

0 komentar:

Posting Komentar